This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sunday, 11 September 2022

Clue

 1. 📖 

2. Nisfu

3. dm

4. Khartank

5. 7275 h



1. 📖 adalah Book, diplesetkan menjadi nama panggilan.


2. Nisfu yang dimaksud adalah nisfu syaban, salah satu akun instagram ada yang memakai nama syaban


3. dm adalah singkatan dari departemen media yang mana merupakan anggota dari departemen media lpm hippocampus.


4. Khartank merupakan tempat di makam kannya Imam 


5. 7275 H artinya 7275 Hadist, yang mana perawinya adalah Imam Bukhari. 

Share:

Sunday, 23 June 2019

Makalah PPKn

MAKALAH
PPKN
MENJAGA KOMITMEN PERSATUAN
DAN BELA NEGARA DALAM BIDANG SOSIAL BUDAYA



NAMA-NAMA ANGGOTA : 1. SUHENDRA
                                                   2. RISFANI ANUGERAH
                                                   3. MUHAMMAD BUKHARI
                                                   4. MUHAMMAD REZA SEPTIANDI
                                                   5. MUHAMMAD MAULANA RIZKI AKBAR
                                                   6. MUHAMMAD ADITYA  ADJI PANGESTU
                                       




KATA PENGANTAR

            Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata pelajaran PPKn, dengan judul: “Menjaga Komitmen Persatuan dan Bela Negara Dalam Bidang Sosial Budaya”.
            Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
            Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dan Pendidikan.

Barabai, Juni 2019

Penulis          



i

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………............                   i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………………..                    ii
BAB 1             PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………..                   1
                             1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………….                   1
                             1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………….                   1
                             1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………………………………                   1
BAB 2             PEMBAHASAN ……………………………………………………………….....................                  2
                             2.1 Menjaga Komitmen Persatuan ………………………………………………..                 2
                             2.2 Pengertian Bela Negara …………………………………………………………..                 5
                             2.3 Bela Negara Dalam Bidang Sosial Budaya ………………………………..                 6
BAB 3             PENUTUP …………………………………………………………………………………………..                 9
                             3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………                 9
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………..                11









ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1           Latar Belakang

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
            Menjaga Komitmen Persatuan dan Bela Negara dalam Bidang Sosial Budaya adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
            Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta dalam menjaga komitmen persatuan dan bela negara dalam bidang social budaya dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ATHG/ ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan pada NKRI/ Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti para pahlawan yang rela berkorban demi kedaulatan dan kesatuan NKRI.

1.2           Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.     Apakah yang dimaksud Menjaga Komitmen Persatuan?
2.     Pengertian Bela Negara?
3.     Apakah yang dimaksdu dengan Bela Negara dalam Bidang Sosial Budaya?

1.3           Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian yang menulis teliti adalah:
1.     Mendiskripsikan tentang Menjaga Komitmen Persatuan
2.     Menjelaskan pengertian Bela Negara
3.     Mendiskripsikan tentang Bela Negara dalam Bidang Sosial Budaya

1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 MENJAGA KOMITMEN PERSATUAN


Pada mulanya Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial (sosial=tidak sendiri,ingat sejarah nabi Adam) , yang dimaksud dengan makhluk sosial adalah; makhluk yang tak dapat hidup sendirian. Pada kenyataannya adalah benar, sebab manusia tidak dapat hidup sendiri. Untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari setidaknya dia membutuhkan orang lain untuk membantunya, sosialisasi yang dialami oleh manusia tak sekedar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, namun lebih ke secara psikis kejiwaan manusia itu sendiri. Pada kenyataannya, tinggal dalam suatu kondisi keadaan masyarakat yang majemuk tidak segampang dengan hidup di lingkungan yang statis atau monoton. Dimana didalamnya terbentuklah suatu wujud toleransi dan sikap saling menghagai dan menghormati sehingga kemajemukan dapat menciptakan suatu budaya kerukunan yang aman dan tentram dalam hidup berdampingan.
            Kemajemukan di Indonesia sendiri dapat digambarkan sebagai suatu tatanan kehidupan keanekaragaman yang kompleks dengan berbagai wujud kebudayaan yang beraneka ragam, hal ini menjadi ciri khas daripada Bangsa Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam budaya dan suku bangsa dengan beraneka ragam bahasanya. Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa kemajemukan di Indonesia bukan menjadi perpecahan tetapi oleh Budi Utomo pada tahun 1908 dimanfaatkan menjadi suatu senjata pamungkas untuk memupuk persatuan dan kesatuan dengan membangkitkan semangat kebangsaan. Berkembang selanjutnya diperkuat lagi dengan lahirnya momen Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Dengan sumpah pemuda maka ditemukanlah alat yang dapat dijadikan pemersatu keanekaragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia, yaitu Bahasa Indonesia.
            Bahasa Indonesia diperkenalkan sebagai Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia adalah adaptasi dari Bahasa Melayu juga, namun oleh para ahli tata bahasa dikemas sedemikian rupa dengan sederhana dan gampang untuk dipahami oleh semua masyarakat Indonesia. Oleh sebab itulah sebagai warga negara Indonesia yang baik, yang mau dan memiliki keinginan mewujudkan Persatuan Indonesia, kita harus bersikap dan berperilaku yang dapat senantiasa memupuk dan memelihara semangat persatuan dan kesatuan itu dengan memanfaatkan bahasa indonesia semaksimal mungkin.
           

2
Ada beberapa cara yang sengaja penulis utarakan disini, yang sekiranya dapat dijadikan acuan untuk menjaga komitmen persatuan yaitu :
            1) Dengan memperbanyak kegiatan yang memerlukan sikap persatuan, hal ini dapat kita kerjakan baik di rumah, misalnya ; dengan menghargai pendapat yang disampaikan anggota keluarga lain. Kalau kita mau mencapai kesatuan, mestilah kita menerima perbedaan yang ada dalam keluarga. Selain di rumah juga di Sekolah, misalnya ; kalau ada teman kita yang mempunyai kekurangan, janganlah hal itu menjadi penghalang persatuan di lingkungan sekolah;
2) Menghargai perbedaan yang ada di sekitar Di Masyarakat, hal ini dapat dilakukan dengan menjaga cara bicara kita, sebab seringkali manusia suka membicarakan hal-hal yang berlebihan atau di luar fakta. Hal ini mesti kita hindari supaya tidak memunculkan perpecahan antar warga.  Dan yang terakhir yaitu;
3) Belajar bagaimana cara terbaik untuk tetap memelihara dan menjaga persatuan, dalam kehidupan yang sudah semakin canggih saat ini dengan media sosial merajai hampir 90% aktifitas kehidupan masyarakat pada umumnya maka tugas kita dalam menjaga keharmonisan dan kerukunan adalah saling menghargai dan menghormati kebebasan berbicara dan menyuarakan pendapat sesuai undang undang yang berlaku, dan jangan menyinggung tentang SARA, maka seyogiyanya persatuan dan kesatuan yang kita pelihara dan idam-idamkan agar tetap terjalin dengan utuh dan baik akan senantiasa terealisasi di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
            Penulis sering mendapatkan beberapa pertanyaan yang sebenarnya sangat mudah dan bervariatif tentang “Bagaimana cara terbaik untuk tetap menjaga Komitmen Persatuan?” berdasarkan jawaban yang juga variatif dari beberapa responden maka penulis dapat mengklasifikasikan jawabannya seperti di bawah ini;
1) Dengan memperbanyak kegiatan yang memerlukan sikap persatuan contohnya kerja kelompok;
2) Menghargai perbedaan yang ada di sekitar atau lingkungan;
3) Belajar yang giat untuk bagaimana cara menjaga persatuan;
4) Tidak memilih-milih saat berteman, berteman dengan semua orang adalah salah satu menjaga komitmen persatuan;
5) Menjaga sopan santun dimasyarakat dan menghargai norma yang berlaku.
            Kenapa harus dijaga? Pertanyaan tersebut seakan dapat mengkahiri dan menyimpulkan tulisan kita tentang “pentingnya menjaga komitmen persatuan”, penulis menjawab, persatuan harus senantiasa dijaga bahkan harus dipelihara, kenapa? karena tanpa adanya persatuan, dunia bagaikan arena pertarungan.

3

Saling memaki, membeda-bedakan, menyalahkan, menzolimi, menista satu sama yang lain, bahkan membunuh. Hal ini sangat mungkin terjadi dikarenakan tidak adanya rasa kepercayaan, simpati, empati bahkan sudah sirnanya rasa perikemanusiaan. Apa kita semua mau hidup di dunia seperti itu? Jauhkanlah!!! terutama di bumi persada nusantara yang tercinta ini. Oleh karena itu sebagai generasi muda penerus bangsa mulailah membentuk sikap dan semangat menjaga persatuan dengan mempererat tali silaturahmi, singkirkan perbedaan dengan saling memaafkan, saling menghargai dan menghormati kemajemukan yang ada, budayakan senyum, salam, sapa, sopan dan santun baik dalam kehidupan nyata maupun dalam kehidupan di alam maya (media sosial). Semoga dengan berperilaku demikian niscaya bumi persada nusantara yang tercinta ini senantiasa aman dan tenteram. Salam Kompak.
Manusia adalah makhluk sosial dan arti kata makhluk sosial itu tidak bisa hidup berdiri sendiri melainkan makhluk sosial adalah makhluk yang sama sama membutuhkan buktinya sudah jelas kan bahwa kita hidup sehari – hari pasti membutuhkan orang lain baik untuk mengajak mengobrol dll. Namun secara psikis kejiwaan manusia itu sendiri, buktinya semua manusia hidup dalam masyarakat majemuk dan hidup dalam sebuah masyrakat itu tidak semudah hidup di lingungan yang statis dan monoton, dan dimana di dalam masyakat harus terbentuklah toleransi dan sikap saling menghargai, menghormati dll, agar suatu kemajemukan dapat terbentuk atau menciptakan suatu budaya yang rukun aman dan tentram tanpa adanya kesenjangan sosial maupun kecemburuan sosial antar sesama warga. Menjaga Komitmen Persatuan sangatlah penting bagi setiap warga negara oleh karena itu marilah kita menghargai adanya perbedaan dengan orang lain.
Dan bahasa Indonesia diperkenalkan sebagai bahasa persatuan, dan bahasa Indonesia itu merupakan adaptasi dari bahasa melayu, namun berkat usaha para ahli tata bahasa dikemas sedemikian rupa agar bahasa Indonesia mudah difahami dan dimengerti oleh kalangan masyarakat Indonesia.
Oleh sebab itu kita sebagai warga Indonesia yang baik, dan yang mau mewujudkan kesejahteraan sosial maka kita  sebagai warga negara Indonesia harus bisa menjaga komitmen persatuan Indonesia baik dalam bersikap dan berperilaku terhadap sesama makhluk hidup.
Cara Menjaga Komitmen Persatuan
1.     Dengan memperbanyak aktifitas atau kegiatan yang memerlukan sikap persatuan seperti kerja kelompok atau gotong royong
2.     Menghargai perbedaan yang ada di sekitar lingkungan tidak membeda bedakan satu dengan yang lainnya


4
3.     Belajar yang giat untuk mengetahui bagaimana caranya untuk menjaga komitmen persatuan.
4.     Tidak memilih milih saat berteman, berteman dengan semua orang adalah salah satu bentuk contoh menjaga komitmen persatuan.
5.     Menjaga sopan santun di masyarakat dan mematuhi norma yang ada.
Kenapa kita harus menjaga komitmen persatuan?? Karena jika tanpa adanya komitmen persatuan dunia ini bagaikan sebuah arena pertarungan dimana antar sesama manusia saling membeda bedakan, saling menghina, saling menista, saling memaki maki, saling menjelek jelekkan, saling mendzholimi, saling menyalahkan, saling bertengkar dan bahkan saling membunuh.
Hal itu bisa saja terjadi jika di dunia tidak ada rasa kepercayaan, empati, simpati, bahan juga hilangnya peri kemanusiaan di dalam dirinya. Oleh karena itu kita sebgai warga negara Indonesia dan pemuda pemudinya harus bisa meneruskan perjuangan pahlawan Indonesia dengan memanfaatkan negara yang sudah merdeka ini maka kita harus mempunyai sikap dan semangat menjaga komitmen persatuan, selalu mempererat tali silaturrohim, singkirkan rasa perbedaan dengan mempunyai sifat saling memaafkan, saling menghormati dan menghargai antar sesama manusia yang ada, dan budayakan senyum, salam, sapa, dan mempunyai sifat sopan santun. Dan semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda dan janagn lupa untuk megetahui artikel artikel selanjutnya hanya di sini.

2.2 Pengertian Bela Negara

            Penjelasan pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara menyebutkan upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar manusia juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.
            Upaya bela negara bisa dilakukan dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan (AGHT) terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pengertian sederhana dari ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan sebagai berikut:

5
a.     Ancaman adalah usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara konseptual melalui tindak kriminal dan politis. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata terorganisasi yang dinilai mempunyai
b.     kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
c.      Gangguan adalah hal atau usaha yang berasal dari luar bersifat atau bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konseptual.
d.     Hambatan adalah usaha yang berasal dari diri sendiri bersifat atau bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konseptual.
e.     Tantangan adalah hal atau usaha yang bertujuan untuk menggugah kemampuan.



2.3 BELA NEGARA DALAM BIDANG SOSIAL BUDAYA

Pasca Kebangkitan Nasional

            100 tahun kebangkitan nasionalisme bangsa-bangsa di Indonesia ditandai dengan kemunduran sikap dan mentalitas warga Bangsa Indonesia. 63 tahun setelah Kemerdekaan, hampir tidak ada prestasi mencolok yang diraih di hampir segala bidang.
Secara umum situasi sosial budaya Bangsa Indonesia mengalami distorsi sebagai konsekuensi dan kemajuan informasi dan teknologi canggih yang membuka pintu cakrawala komunikasi yang luas dan mendunia, tanpa dibarengi dengan disiplin dan pengetahuan yang memadai, mempengaruhi pandangan hidup masyarakat Bangsa Indonesia. Akibatnya terjadilah kemunduran moralitas yang semakin menjauhkan dari kehidupan yang. berkeadilan sosial; angka pengangguran serta kemiskinan meningkat, pembunuhan secara keji bermunculan.
Berdasarkan fenomena di atas, terjelaskanlah, bahwa sesungguhnya, maksud dan tujuan Kemerdekaan belum dipahami.
Kenyataan menunjukkan pula, bahwa Kemerdekaan secara politis belum menghantarkan Bangsa Indonesia kepada Bangsa yang mampu menentukan nasib sendiri, bebas dari ketergantungan; Kemiskinan belum memerdekakan Bangsa Indonesia dalam arti ekonomis; Kebodohan belum memerdekakan Bangsa Indonesia secara kultural; Kemerdekaan secara mendasar belum memampukan Bangsa Indonesia memahami aspirasi Tanah-Air, Bangsa dan Negara.
6
 Apa yang patut dan bisa ditawarkan kepada Bangsa Indonesia agar tidak mengalami krisis kesadaran bela negara yang berkepanjangan?
 Wawasan Bela Negara (Solidaritas Nasional) Sebuah Bangsa besar seperti Bangsa Indonesia perlu memiliki sebuah wawasan yang akan menjadi panduan sikap setiap anak bangsa. Wawasan tersebut adalah yang berkenaan dengan perilaku yang tanggap terhadap permasalahan bangsa dan negara; yang berkenaan dengan cinta tanah air; yang mengenal ideologi negaranya; yang memiliki komitmen terhadap apa yang menjadi kewajibannya dalam segala bidang yang ditekuni, serta yang membela kebenaran dan memperjuangkan keadilan sosial. Wawasan tersebut sesungguhnya adalah Wawasan Bela Negara yang tujuannya mengingatkan, bahwa setiap warga dituntut memenuhi janji Proklamasi, yaitu merebut Kemerdekaan: Jembatan Emas yang akan menghantarkan Bangsa Indonesia ke pada kehidupan yang lebih baik, yang berkeadilan, berperi kemanusiaan serta yang membawa keamanan serta kesejahteraan bagi rakyatnya tanpa kecuali.
   Bela Negara dari sisi Sosial-Budaya (Ketahanan Budaya) Pengertian Bela Negara secara totalitas mempunyai mempunyai banyak sisi atau multi faset: cinta tanah-air, nasionalisme tinggi, rela berkorban demi terselenggaranya kehidupan bersama yang aman, adil dan sejahtera, pembinaan watak Ksatria, dan seterusnya. Adapun Bela Negara dari sisi Sosial Budaya secara spesifik adalah mencintai tanah-air dalam sikap yang terbungkus oleh nilai-nilai tekad dan komitmen serta didasari oleh cara pandang (mindset) yang berorientasi kepada kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial. Komitmen yang merupakan sendi ketahanan budaya adalah modal dasar bagi kekuatan sebuah Bangsa dan Negara, yang pada gilirannya akan menjadi landasan kuat bagi terwujudnya ketahanan pangan, ketahanan berbangsa dan bernegara, ketahanan moral, mentalitas bangsa, dan akhirnya akan mewujudkan ketahanan nasional.

                Strategi Pemenangan Pemilu Masyarakat Indonesia yang sudah mengalami beberapa kali penggantian Pemerintahan, tidak mampu lagi mentoleransi janji palsu, angin sorga yang didengung-dengungkan pada musim kampanye pra Pemilu dan lenyap tanpa bekas pada masa pasca Pemilu. Rakyat ingin perubahan nyata. Mereka tidak peduli siapa yang akan memimpin dalam kurun waktu lima tahun mendatang, kecuali pemimpin yang cinta rakyat dan penyelenggara Negara yang dapat dipercaya.
Ada tiga hal yang dapat ditawarkan kepada masyarakat:
1. Manusia harus dijadikan modal utama bagi penyelenggaraan Negara, karenanya harus mendapat perlakuan serta perlindungan yang semestinya, yaitu dengan memberikan pendidikan, ketrampilan serta pelatihan yang berkualitas (agar mudah mendapat pekerjaan atau berwiraswasta), layanan kesehatan yang baik, penyediaan perumahan rakyat yang layak serta jaminan masa hari tua.
7
2. Kehidupan perdesaan yang aman dan sejahtera, dengan membangun kehidupan DESA yang self propelling melalui usaha pembangunan desa (community development) dan pembangunan ekonomi sistem terpadu (koperatif) melalui pembentukan Balai Sentra di setiap Kecamatan
3. Bangsa dan Negara Republik Indonesia didukung oleh komunitas KOTA dan DESA. Kedua wilayah pemukiman harus diselenggarkan sebaik-baiknya dalam suasana berkeadilan sosial. KOTA dan DESA harus merupakan tempat pilihan hidup yang sama kualitasnya. Keduanya beda karena gaya hidup, bukan karena yang satu miskin, yang lain sejahtera; yang satu aman, yang lain tidak. Buku saku POKKAR perlu segera diterbitkan agar dapat dijadikan bekal untuk kampanye.

                Target Legislatif dan Presiden
Dari sejumlah PILKADA yang berlangsung, tampak bahwa masyarakat menghendaki pemimpin yang dekat dengan mereka. Rakyat menjauhi calon pemimpin yang hanya bela diri sendiri, dan mereka tahu siapa calon pemimpin yang sejati dan siapa yang palsu. Oleh karena itu, sangat diharapkan bahwa setiap capres dan caleg menyadari akan hal itu. Sebaliknya, para pihak yang mempunyai kewenangan dalam pemilihan dan penempatan para calon caleg, perlu menggunakan hati nuraninya dalam porsi yang melebihi porsi kesetiakawanan, rikuh, ewuh-pakewuh ataupun rasa sungkan. Dalam definisi Bela Negara dari sisi Sosial-Budaya, posisi dan sikap para politisi menjadi pertaruhan setiap partai dan dampaknya akan dirasakan oleh seluruh Bangsa dan Negara. Betapa tidak, kekeliruan dalam menetapkan caleg dan capres akan menjadi malapetaka bagi seluruh Bangsa. Memiliki bursa negarawan merupakan jalan terbaik, karena setiap partai mempunyai waktu untuk mengobservasi setiap negarawan yang terdaftar dan dapat disampaikan kepada masyarakat secara terbuka, bahkan dapat meminta feed back pula. Rakyat akan mempunyai harapan ke depan karena melihat calon2 pemimpin yang layak memimpin. Rakyat akan merasa aman dan rela diatur oleh penguasa yang bijak, jujur, berpengetahuan luas, berpendidikan tinggi. Berkoalisi atau tidak merupakan strategi berikutnya.







8
BAB 3
PENUTUP

3.1           KESIMPULAN
            Bahasa Indonesia diperkenalkan sebagai Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia adalah adaptasi dari Bahasa Melayu juga, namun oleh para ahli tata bahasa dikemas sedemikian rupa dengan sederhana dan gampang untuk dipahami oleh semua masyarakat Indonesia. Oleh sebab itulah sebagai warga negara Indonesia yang baik, yang mau dan memiliki keinginan mewujudkan Persatuan Indonesia, kita harus bersikap dan berperilaku yang dapat senantiasa memupuk dan memelihara semangat persatuan dan kesatuan itu dengan memanfaatkan bahasa indonesia semaksimal mungkin.
Oleh sebab itu kita sebagai warga Indonesia yang baik, dan yang mau mewujudkan kesejahteraan sosial maka kita  sebagai warga negara Indonesia harus bisa menjaga komitmen persatuan Indonesia baik dalam bersikap dan berperilaku terhadap sesama makhluk hidup.
Cara Menjaga Komitmen Persatuan:
1.     Dengan memperbanyak aktifitas atau kegiatan yang memerlukan sikap persatuan seperti kerja kelompok atau gotong royong.
2.     Menghargai perbedaan yang ada di sekitar lingkungan tidak membeda bedakan satu dengan yang lainnya.
3.     Belajar yang giat untuk mengetahui bagaimana caranya untuk menjaga komitmen persatuan.
4.     Tidak memilih milih saat berteman, berteman dengan semua orang adalah salah satu bentuk contoh menjaga komitmen persatuan.
Menjaga sopan santun di masyarakat dan mematuhi norma yang ada.
            Adapun juga, dalam pengertian bela negara juga dijelaskan di dalam Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan  Negara mennyebutkan upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
            Bela Negara dari sisi Sosial-Budaya (Ketahanan Budaya) Pengertian Bela Negara secara totalitas mempunyai mempunyai banyak sisi atau multi faset: cinta tanah-air, nasionalisme tinggi, rela berkorban demi terselenggaranya kehidupan bersama yang aman, adil dan sejahtera, pembinaan watak Ksatria, dan seterusnya.

9
Adapun Bela Negara dari sisi Sosial Budaya secara spesifik adalah mencintai tanah-air dalam sikap yang terbungkus oleh nilai-nilai tekad dan komitmen serta didasari oleh cara pandang (mindset) yang berorientasi kepada kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial. Komitmen yang merupakan sendi ketahanan budaya adalah modal dasar bagi kekuatan sebuah Bangsa dan Negara, yang pada gilirannya akan menjadi landasan kuat bagi terwujudnya ketahanan pangan, ketahanan berbangsa dan bernegara, ketahanan moral, mentalitas bangsa, dan akhirnya akan mewujudkan ketahanan nasional.
Ada tiga hal yang dapat ditawarkan kepada masyarakat:
1. Manusia harus dijadikan modal utama bagi penyelenggaraan Negara, karenanya harus mendapat perlakuan serta perlindungan yang semestinya, yaitu dengan memberikan pendidikan, ketrampilan serta pelatihan yang berkualitas (agar mudah mendapat pekerjaan atau berwiraswasta), layanan kesehatan yang baik, penyediaan perumahan rakyat yang layak serta jaminan masa hari tua.
2. Kehidupan perdesaan yang aman dan sejahtera, dengan membangun kehidupan DESA yang self propelling melalui usaha pembangunan desa (community development) dan pembangunan ekonomi sistem terpadu (koperatif) melalui pembentukan Balai Sentra di setiap Kecamatan
3. Bangsa dan Negara Republik Indonesia didukung oleh komunitas KOTA dan DESA. Kedua wilayah pemukiman harus diselenggarkan sebaik-baiknya dalam suasana berkeadilan sosial. KOTA dan DESA harus merupakan tempat pilihan hidup yang sama kualitasnya. Keduanya beda karena gaya hidup, bukan karena yang satu miskin, yang lain sejahtera; yang satu aman, yang lain tidak. Buku saku POKKAR perlu segera diterbitkan agar dapat dijadikan bekal untuk kampanye.












10

DAFTAR PUSTAKA

-         Anonim. 2019. Cara Menjaga Komitmen Persatuan. Makalah. https://www.drafgorenh.com/bagaimana-cara-menjaga-komitmen-persatuan. (14 Mei 2019).
-         Soeleiman, Driarbaningsih. 2009. Bela Negara dari Sisi Sosial Budaya. Makalah. http://restorasi-nkri.blogspot.com/2009/03/bela-negara-dari-sisi-sosial-budaya-3.html?m=1. (2 Maret 2009).
-         Suryana, Yana, Yudi Suparyanto, Khilya Fa’izia, dan Novia Itariyani. 2014. Ensiklopedia Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan: Persatuan dan Kesatuan Bangsa. Klaten: Cempaka Putih.
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.



           












11

Share:

Sunday, 21 October 2018

tugas


https://asysyariah-com.cdn.ampproject.org/v/asysyariah.com/kaum-hedonis/amp/?amp_js_v=a2&amp_gsa=1&usqp=mq331AQCCAE%3D#referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=From%20%251%24s&ampshare=http%3A%2F%2Fasysyariah.com%2Fkaum-hedonis%2F

Link Kinemaster v5

https://drive.google.com/file/d/1tuIAYWCOXXmeFzuOoyX_rHorNPs4CJg_/view?usp=drivesdk











Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yg tlah memberi sebaik-baik nikmat berupa Iman dan Islam.Shalawat dan doa keselamatan mari kita limpahkan selalu kpd Nabi Muhammad SAW berserta keluarga dan para sahabatnya.Amin

Keterangan berikut ini lebih menjelaskan detail sehingga kita bisa mengikuti lebih jelas apa yg dimaksud pada 4 poin pd renungan 4 kewajiban terhadap Al Qur'an dan 19 Akibat Dosa pd renungan sebelumnya. 

Al Qur'an sebagai Kitab Suci, Wahyu Ilahi, mempunyai adab-adab tersendiri bagi org-org yg membacanya. Adab-adab itu sudah diatur dgn sangat baik, untuk penghormatan dan keagungan Al-Quran, tiap-tiap org harus berpedoman kepadanya dan mengerjakannya.

Imam Al Ghazali di dlm kitabnya Ihya Ulumuddin telah memperinci dgn sejelas-jelasnya bagaimana hendaknya adab-adab membaca Al Qur'an mjd adab yg mengenal batin, dan adab yg mengenal lahir.

Adab yg mengenal batin itu, diperinci lagi mjd arti memahami asal kalimat, cara hati membesarkan kalimat Allah, menghadirkan hati dikala membaca sampai ke tingkat memperluas, memperhalus perasaan dan membersihkan jiwa. Dgn demikian, kandungan Al Quran yg dibaca dgn perantaraan lidah, dapat bersemi dlm jiwa dan meresap ke dlm hati sanubarinya.

Kesemuanya ini adalah adab yg berhubungan dgn batin, yaitu dgn hati dan jiwa. Sebagai contoh, Imam Al Gazhali menjelaskan, bagaimana cara hati membesarkan kalimat Allah, yaitu bagi pembaca Al Qur'an ketika ia memulainya, maka terlebih dahulu ia harus menghadirkan dlm hatinya, betapa kebesaran Allah yg mempunyai kalimat-kalimat itu. Dia harus yakin dlm hatinya, bahwa yg dibacanya itu bukanlah kalam manusia, tetapi adalah kalam Allah Azza wa Jalla.

Membesarkan kalam Allah itu, bukan saja dlm membacanya, tetapi juga dlm menjaga tulisan-tulisan Al Quran itu sendiri. Sebagaimana yg diriwayatkan, 'Ikrimah bin Abi Jahl, sangat gusar hatinya bila melihat lembaran-lembaran yg bertuliskan Al Quran berserak-serak seolah-olah tersia-sia, lalu ia memungutnya selembar demi selembar, sambil berkata:"Ini adalah kalam Tuhanku! Ini adalah kalam Tuhanku, membesarkan kalam Allah berarti membesarkan Allah."

https://scontent-sin6-2.xx.fbcdn.net/v/t1.0-0/s180x540/28281_1398687964691_1904511_n.jpg?_nc_cat=110&_nc_ht=scontent-sin6-2.xx&oh=80f1b03f6b76bf82cc0d48ba3fadece0&oe=5C468C1DAdapun mengenai adab lahir dlm membaca Al Quran, selain didapati di dlm kitab Ihya Ulumuddin, juga banyak terdapat di dlm kitab-kitab lainnya. Misalnya dlm kitab Al Itqan oleh Al Imam Jalaludin As Suyuthu, tantang adab membaca Al Quran itu di perincinya sampai mjd beberapa bagian Diantara adab-adab membaca Al Quran, yg terpenting ialah:

1. Disunatkan membaca Al Quran sesudah berwudhu, dlm keadaan bersih, sebab yg dibaca adalah wahyu Allah.

2. Mengambil Al Quran hendaknya dgn tangan kanan, sebaiknya memegangnya dgn kedua belah tangan.

3. Disunatkan membaca Al Quran di tempat yg bersih, seperti di rumah, di surau, di mushalla dan di tempat-tempat lain yg dianggap bersih. Tapi yg paling utama ialah di mesjid.

4. Disunatkan membaca Al Quran menghadap ke Qiblat, membacanya dgn khusyu' dan tenang; sebaiknya dgn berpakaian yg pantas.

5. Ketika membaca Al Quran, mulut hendaknya bersih, tidak berisi makanan, sebaiknya sebelum membaca Al Quran mulut dan gigi dibersihkan terlebih dahulu.

6. Sebelum membaca Al Quran disunatkan membaca ta'awwudz, yg berbunyi: A'udzubillahi minasy syaithanirrajim. Sesudah itu barulah dibaca Bismillahirrahmanir rahim. Maksudnya, diminta lebih dahulu perlindungan Allah, supaya terjauh pengaruh tipu daya syaitan, sehingga hati dan fikiran tetap tenang di waktu membaca Al Quran, dijauhi dari gangguan. Biasa juga org yg sebelum atau sesudah membaca ta'awwudz itu, berdoa dgn maksud memohon kepada Alah supaya hatinya mjd terang. Doa itu berbunyi sebagai berikut "Ya Allah bukakanlah kiranya kepada kami hikmat-Mu, dan taburkanlah kepada kami rahmat dan khazanah-Mu, ya Allah yg M Jika hendak mulai membaca Al Qur’an, maka dia memohon perlindungan dengan mengucapkan: A’uudzu billaahi minasy-syaithaanir rajiim (Aku Berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari Syaitan yang terkutuk). Sebagian ulama salaf berkata: Ta’awwudz itu sepatutnya dibaca sesudah membaca Al  Qur’an berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“Jika kamu membaca Al Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari syaitan yang terkutuk.” (QS An-Nahl 16: 98)
Maksud ayat ini menurut jumhur ulama, apabila kamu ingin membaca Al Qur’an, maka mohonlah perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari syaitan yang terkutuk.
Sejumlah ulama salaf berpendapat, ‘Auudzu billaahis sami’il ‘aliimi minasy-syaithaanir rajiim (Aku memohon perlindungan kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari syaitan yang terkutuk).
Tidaklah mengapa jika mengucapkan perkataan ini. Bagaimanapun yang terpilih adalah bentuk ta’awwudz yang pertama.
Kemudian, sesungguhnya ta’awwudz itu mustahab (disunnahkan) dan bukan wajib. Ta’awwudz itu disunnahkan bagi setiap pembaca Al Qur’an, sama saja di dalam sembahyang atau di luarnya. Di dalam sembahyang diutamakan membacanya dalam setiap rakaat menurut pendapat yang shahih dari dua pendapat tersebut.
Menurut pendapat yang kedua diutamakan membacanya pada rakaat pertama. Jika ditinggalkan pada rakaat pertama, maka hendaklah dia membacanya pada rakaat kedua.
Diutamakan pula membaca ta’awwudz dalam takbir pertama sembahyang jenazah, menurut pendapat yang lebih shahih di antara dua pendapat.
Hendaklah orang yang membaca Al Qur’an selalu membaca Bismillahir Rahmaanir Rahiim pada awal setiap surah selain surah Bara’ah karena sebagian besar ulama mengatakan, ia adalah ayat, sebab ditulis di dalam Mushaf. Basmalah ditulis di awal setiap surah, kecuali Bara’ah. Jika tidak membaca basmalah, maka dia meninggalkan sebagian Al Qur’an menurut sebagian besar ulama.
Kalau bacaan itu karena tugas yang diwajibkan atasnya sebagai orang yang diupah dan digaji, maka perhatian atas bacaan basmalah lebih ditekankan untuk memastikan pembacaan khatam. Karena jika ditinggalkannya, maka dia tidak mendapat sesuatu karena waqaf, bagi orang yang mengatakan bahwa basmalah adalah termasuk ayat di awal surah. Ini adalah penjelasan berharga yang ditekankan agar diperhatikan dan disebarkan.

aha Pengasih lagi Maha Penyayang."



7. Disunatkan membaca Al Quran dgn tartil, yaitu dgn bacaan yg pelan-pelan dan tenang, sesuai dgn firman Allah dlm surat (73) Al Muzammil ayat 4: "....Dan bacalah Al Quran itu dgn tartil".Membaca dgn tartil itu lebih banyak memberi bekas dan mempengaruhi jiwa, serta serta lebih mendatangkan ketenangan batin dan rasa hormat kepada Al Quran. Telah berkata Ibnu Abbas r.a.:" Aku lebih suka membaca surat Al Baqarah dan Ali Imran dgn tartil, daripada kubaca seluruh Al Quran dgn cara terburu-buru dan cepat-cepat."

8. Bagi org yg sudah mengerti arti dan maksud ayat-ayat Al Quran, disunatkan membacanya dgn penuh perhatian dan pemikiran tentang ayat-ayat yg dibacanya itu dan maksudnya. Cara pembacaan seperti inilah yg dikehendaki, yaitu lidahnya bergerak membaca, hatinya turut memperhatikan dan memikirkan arti dan maksud yg terkandung dlm ayat-ayat yg dibacanya. Dgn demikian, ia akan sampai kepada hakikat yg sebenarnya, yaitu membaca Al Quran serta mendalami isi yg terkandung di dlmnya.Hal itu akan mendorongnya untuk mengamalkan isi Al Quran itu. Firman Allah dlm surat (4) An Nisaa ayat 82 berbunyi sebagai berikut: "Apakah mereka tidak memperhatikan (isi) Al Quran?..."

Bila membaca Al Quran yg selalu disertai perhatian dan pemikiran arti dan maksudnya, maka dapat ditentukan ketentuan-ketentuan terhadap ayat-ayat yg dibacanya. Umpamanya: Bila bacaan sampai kepada ayat tasbih, maka dibacanya tasbih dan tahmid; Bila sampai pada ayat Doa dan Istighfar, lalu berdoa dan minta ampun; bila sampai pada ayat azab, lalu meminta perlindungan kepada Allah; bila sampai kepada ayat rahmat, lalu meminta dan memohon rahmat dan begitu seterusnya. Caranya, boleh diucapkan dgn lisan atau cukup dlm hati saja. Diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud, dari Ibnu Abbas yg maksudnya sebagai berikut: "Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. apabila membaca: "sabbihissma rabbikal a'la beliau lalu membaca subhanarobbiyal a'la.

Diriwayatkan pula oleh Abu Daud, dan Wa-il binHijr yg maksudnya sebagai berikut:" Aku dgn Rasulullah membaca surat Al Fatihah , maka Rasulullah SAW sesudah membaca walad dholliin lalu membaca aamin . Demikian juga disunatkan sujud, bila membaca ayat-ayat sajadah, dan sujud itu dinamakan sujud tilawah.

Ayat-ayat sajadah itu terdapat pada 15 tempat yaitu:
· dlm surat Al-A'raaf ayat 206
· dlm surat Ar-ra'd ayat 15
· dlm surat An-Nahl ayat 50
· dlm surat Bani Israil ayat 109
· dlm surat Maryam ayat 58
· dlm surat Al-Haji ayat 18 dan ayat 77
· dlm surat Al Furqaan ayat 60
· dlm surat Annaml ayat 26
· dlm surat As-Sajdah ayat 15
· dlm surat As-Shad ayat 24
· dlm surat Haamim ayat 38
· dlm surat An-Najm ayat 62
· dlm surat Al-Insyiqaq ayat 21, dan
· dlm surat Al-'Alaq ayat 19

9. Dlm membaca Al Quran itu, hendaknya benar-benar diresapkan arti dan maksudnya, lebih-lebih apabila sampai pada ayat-ayat yg menggambarkan nasib org-org yg berdosa, dan bagaimana hebatnya siksaan yg disediakan bagi mereka. Sehubungan dgn itu, menurut riwayat, para sahabat banyak yg mencucurkan air matanya di kala membaca dan mendengar ayat-ayat suci Al Quran yg menggambarkan betapa nasib yg akan diderita oleh org-org yg berdosa.

10. Disunatkan membaca Al Quran dgn suara yg bagus lagi merdu, sebab suara yg bagus dan merdu itu menambah keindahan islubnya Al Quran. Rasulullah SAW telah bersabda: "Kamu hiasilah Al Quran itu dgn suaramu yg merdu" Diriwayatkan, bahwa pada suatu malam Rasulullah SAW menunggu-nunggu istrinya, Sitti 'Aisyah r.a. yg kebetulan agak terlambat datangnya. Setelah ia datang, Rasulullah SAW bertanya kepadanya: "Bagaimanakah keadaanmu?" Aisyah RA menjawab :"Aku terlambat datang, karena mendengarkan bacaan Al Quran seseorg yg sangat bagus lagi merdu suaranya. Belum pernah aku mendengarkan suara sebagus itu."

Maka Rasulullah SAW terus berdiri dan pergi mendengarkan bacaan Al Quran yg dikatakan Aisyah itu. Rasulullah SAW kembali dan mengatakan kepada Aisyah RA: "org itu adalah Salim, budak sahaya Abi Huzaifah. Puji-pujian bagi Allah yg telah mjdkan org yg suaranya merdu seperti Salim itu sebagai ummatku."

Oleh sebab itu, melagukan Al Quran dgn suara yg bagus, adalah disunatkan, asalkan tidak melanggar ketentuan-ketentuan dan tata cara membaca sebagaimana yg telah ditetapkan dlm ilmu qiraat dan tajwid, seperti menjaga madnya, harakatnya (barisnya) idghamnya dan lain-lainnya. Di dlm kitab zawaidur raudhah, diterangkan bahwa melagukan Al Quran dgn cara bermain-main serta melanggar ketentuan-ketentuan seperti tersebut di atas itu, haramlah hukumnya; org yg membacanya dianggap fasiq, juga org yg mendengarkannya turut berdosa.

11. Sedapat-dapatnya membaca Al Quran janganlah diputuskan hanya karena hendak berbicara dgn org lain. Hendaknya pembacaan diteruskan sampai ke batas yg telah ditentukan, barulah disudahi. Juga dilarang tertawa-tawa, bermain-main dan lain-lain yg semacam itu, ketika sedang membaca Al Quran. Sebab pekerjaan yg seperti itu tidak layak dilakukan sewaktu membaca Kitab Suci dan berarti tidak menghormati kesuciannya.

Itulah diantara adab-adab yg terpenting yg harus dijaga dan diperhatikan, sehingga dgn demikian kesucian Al Quran dapat terpelihara menurut arti yg sebenarnya.


12. Memilih Tempat yang Tenang Saat Baca Quran

Adab Membaca Al Quran dalam Islam Sesuai Sunnah

Carilah tempat yang tenang dan waktu yang sesuai karena lebih mengundang bersatunya keinginan kuatnya dan kejernihan hatinya.

13. Jangan sambil tertawa dan bermain-main saat membaca Al’Quran.
Canda yang dibolehkan di luar membaca Al Qur'an seperti yang tersebut dalam suatu riwayat "Bercanda tetapi tetap berkata benar dan tidak mengandung kebohongan dan permusuhan" tidak diperbolehkan pada saat membaca Al Qur'an. Sebaliknya harus dihindarkan darinya. Tidak setiap yang dibolehkan di luar waktu membaca Al Qur'an dibolehkan di dalamnya, sebagaimana tidak semua yang dibolehkan di luar salat dibolehkan di dalamnya. Apalagi yang mengganggu pembaca atau pendengar dari merenungkan dan memahami Al Qur'an, seperti debat kusir dan tertawa. Bahkan bermain dan tertawa saat membaca Al Qur'an adalah termasuk perbuatan orang-orang musyrik. Allah berfirman Dan orang-orang yang kafir berkata: "Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Qur'an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan (mereka).[Fushshilat:26] dan Dan apabila dia mengetahui barang sedikit tentang ayat-ayat Kami, maka ayat-ayat itu dijadikan olok-olok. [Al Jaatsiyah:9] serta Maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini? Dan kamu menertawakan dan tidak menangis? [An Najm:59-60].
Dalam ayat-ayat itu orang mukmin disifati dengan menangis dan khusyuk saat membaca Al Qur'an.
Dari itu, barang siapa yang tertawa saat membaca Al Qur'an telah berbuat seperti orang musyrik. Barang siapa yang diperingatkan tentang hal itu jangan sampai menjawab: "Kamu ini memusuhi saya" tetapi hendaknya dia menaati Allah dan Rasul-Nya dan tidak menjadi seperti orang yang apabila dikatakan kepadanya "Bertakwalah kepada Allah" malah berbangga dengan dosanya.
14.Membaca Al’Quran dengan sura yang merdu dan pelan
 Dari Uqbah bin Amir ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang membaca Alquran dengan suara keras adalah seperti orang yang bersedekah terang-terangan, dan orang yang membaca Alquran dengan suara perlahan adalah seperti orang yang bersedekah dengan sembunyi-bunyi.” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa’i, dan Hakim).
Dikutip dari Buku yang berjudul “Himpunan Fadhilah Amal” karya Maulana Muhammad Zakariyya al-Kandahlawi Rah.a. bahwa kadangkala, bersedekah dengan terang-terangan itu lebih baik seandainya hal itu dapat menimbulkan semangat bersedekah kepada orang lain atau untuk suatu kebaikan. Namun pada kesempatan yang lain, bersedekah dengan sembunyi-sembunyi itu lebih baik jika dikhawatirkan akan menimbulkan riya atau dianggap merendahkan orang lain.
Demikian halnya dengan membaca Alquran. Kadangkala bersuara keras itu lebih baik daripada dengan suara pelan. Dengan maksud jika bacaan itu menyebabkan orang lain bergairah membaca Alquran dan menyebabkan pahala bagi orang yang mendengarnya.
Pada saat yang lain membaca Alquran dengan pelan itu lebih baik jika ternyata dapat mengganggu orang lain atau dikhawatirkan riya dan lainnya. Oleh karena itu, baik membaca dengan suara keras itu lebih sesuai, dan kadangkala membaca dengan suara pelan pun lebih sesuai.
Banyak dalil yang mengatakan membaca dengan suara pelan itu lebih baik, berdasarkan hadits yang disebutkan di atas. Imam Baihaqi menulis di dalam Asy-Syu’bu (sebagian ulama melemahkan hadits ini), dari Aisyah r.ha, “Amalan yang dikerjakan dengan sembunyi-sembunyi tujuh puluh kali lipat lebih baik daripada amalan dengan terang-terangan.” Jabir ra meriwayatkan, Nabi SAW bersabda, “Janganlah membaca terlalu keras sehingga tercampur suara yang satu dengan suara yang lain.”
Umar bin Abdul Aziz ra melihat seorang yang membaca Alquran dengan suara keras di dalam Masjid Nabawi, maka ia menghentikannya. Tetapi, orang yang membaca itu menentangnya. Kemudian Umar bin Abdul Aziz ra berkata, “Jika kamu membacanya untuk manusia, maka bacaanmu tidak ada gunanya.”
Selain itu, Nabi SAW juga memerintahkan agar membaca Alquran dengan suara keras. Di dalam Syarah Al-Ihya juga ditulis mengenai kedua cara tersebut baik dalam riwayat hadits ataupun atsar sahabat ra.
Intinya  semua kembali terhadap niatnya, baik itu membaca dengan suara keras atau dengan suara pelan. Dari Umar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Amal itu tergantng niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yanng hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah (HR. Bukhari, Muslim,).
Imam Bukhari menyebutkan hadis tersebut tersirat bahwa setiap amal yang tidak diniatkan karena mengaharap Wajah Allah adalah sia-sia, tidak ada hasil sama sekali baik di dunia maupun di akhirat. Wallahualam.

15. Ucapan "صدق الله العظيم" Apakah juga Adab Membaca Al-Quran?


Ucapan صدق الله العظيم setelah selesai membaca al-Quran dan membacanya secara terus menerus adalah tidak ma'tsur (tidak sunnah). Ucapan tersebut adalah kalimat yang benar pada segi maknanya, akan tetapi mengucapkannya secara terus menerus setiap kali usai membaca al-Quran adalah bid'ah. Karena ia tidak didapatkan dari Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam.







Share:

Search This Blog

Muhammad Bukhari. Powered by Blogger.

Labels

Labels

Blogger templates