MAKALAH
PPKN
MENJAGA KOMITMEN PERSATUAN
DAN BELA NEGARA DALAM BIDANG
SOSIAL BUDAYA
NAMA-NAMA ANGGOTA : 1. SUHENDRA
2. RISFANI ANUGERAH
3. MUHAMMAD BUKHARI
4. MUHAMMAD REZA SEPTIANDI
5. MUHAMMAD MAULANA RIZKI AKBAR
6. MUHAMMAD ADITYA ADJI PANGESTU
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami
panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas kelompok untuk mata pelajaran PPKn, dengan judul: “Menjaga Komitmen Persatuan dan Bela Negara Dalam Bidang Sosial Budaya”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus
memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan
pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk
saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dan
Pendidikan.
Barabai,
Juni 2019
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………............
i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………….. ii
BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………….. 1
1.1
Latar Belakang ………………………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………….
1
1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………………………………… 1
BAB 2 PEMBAHASAN ……………………………………………………………….....................
2
2.1 Menjaga Komitmen Persatuan
……………………………………………….. 2
2.2 Pengertian Bela Negara
………………………………………………………….. 5
2.3 Bela Negara Dalam Bidang Sosial Budaya
……………………………….. 6
BAB 3 PENUTUP ………………………………………………………………………………………….. 9
3.1 Kesimpulan
……………………………………………………………………………… 9
DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………………………………………………….. 11
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan.
Menjaga
Komitmen Persatuan dan Bela Negara dalam Bidang Sosial Budaya adalah sikap dan
perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
Sebagai
warga negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta dalam menjaga
komitmen persatuan dan bela negara dalam bidang social budaya dengan mewaspadai
dan mengatasi berbagai macam ATHG/ ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan
pada NKRI/ Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti para pahlawan yang rela
berkorban demi kedaulatan dan kesatuan NKRI.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah yang
dimaksud Menjaga Komitmen Persatuan?
2. Pengertian
Bela Negara?
3. Apakah yang
dimaksdu dengan Bela Negara dalam Bidang Sosial Budaya?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah, tujuan penelitian yang menulis teliti adalah:
1. Mendiskripsikan
tentang Menjaga Komitmen Persatuan
2. Menjelaskan
pengertian Bela Negara
3. Mendiskripsikan
tentang Bela Negara dalam Bidang Sosial Budaya
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 MENJAGA KOMITMEN PERSATUAN
Pada mulanya Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai
makhluk sosial (sosial=tidak
sendiri,ingat sejarah nabi Adam) , yang dimaksud dengan makhluk
sosial adalah; makhluk yang tak dapat hidup sendirian. Pada kenyataannya adalah
benar, sebab manusia tidak dapat hidup sendiri. Untuk mencukupi kebutuhannya
sehari-hari setidaknya dia membutuhkan orang lain untuk membantunya,
sosialisasi yang dialami oleh manusia tak sekedar untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, namun lebih ke secara psikis kejiwaan manusia itu sendiri. Pada
kenyataannya, tinggal dalam suatu kondisi keadaan masyarakat yang majemuk tidak
segampang dengan hidup di lingkungan yang statis atau monoton. Dimana
didalamnya terbentuklah suatu wujud toleransi dan sikap saling menghagai dan
menghormati sehingga kemajemukan dapat menciptakan suatu budaya kerukunan yang
aman dan tentram dalam hidup berdampingan.
Kemajemukan di Indonesia sendiri dapat digambarkan sebagai suatu tatanan
kehidupan keanekaragaman yang kompleks dengan berbagai wujud kebudayaan yang
beraneka ragam, hal ini menjadi ciri khas daripada Bangsa Indonesia yang
terdiri dari beraneka ragam budaya dan suku bangsa dengan beraneka ragam
bahasanya. Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa kemajemukan di Indonesia
bukan menjadi perpecahan tetapi oleh Budi Utomo pada tahun 1908 dimanfaatkan
menjadi suatu senjata pamungkas untuk memupuk persatuan dan kesatuan dengan
membangkitkan semangat kebangsaan. Berkembang selanjutnya diperkuat lagi dengan
lahirnya momen Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Dengan sumpah pemuda maka
ditemukanlah alat yang dapat dijadikan pemersatu keanekaragaman suku bangsa dan
budaya di Indonesia, yaitu Bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia diperkenalkan sebagai Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia
adalah adaptasi dari Bahasa Melayu juga, namun oleh para ahli tata bahasa
dikemas sedemikian rupa dengan sederhana dan gampang untuk dipahami oleh semua
masyarakat Indonesia. Oleh sebab itulah sebagai warga negara Indonesia yang
baik, yang mau dan memiliki keinginan mewujudkan Persatuan Indonesia, kita
harus bersikap dan berperilaku yang dapat senantiasa memupuk dan memelihara
semangat persatuan dan kesatuan itu dengan memanfaatkan bahasa indonesia
semaksimal mungkin.
2
Ada beberapa cara yang sengaja penulis utarakan disini, yang
sekiranya dapat dijadikan acuan untuk menjaga komitmen persatuan yaitu :
1) Dengan memperbanyak kegiatan yang memerlukan sikap
persatuan, hal ini dapat kita kerjakan baik di rumah, misalnya ; dengan
menghargai pendapat yang disampaikan anggota keluarga lain. Kalau kita mau
mencapai kesatuan, mestilah kita menerima perbedaan yang ada dalam keluarga.
Selain di rumah juga di Sekolah, misalnya ; kalau ada teman kita yang mempunyai
kekurangan, janganlah hal itu menjadi penghalang persatuan di lingkungan
sekolah;
2) Menghargai perbedaan yang ada di sekitar Di Masyarakat, hal ini
dapat dilakukan dengan menjaga cara bicara kita, sebab seringkali manusia suka
membicarakan hal-hal yang berlebihan atau di luar fakta. Hal ini mesti kita
hindari supaya tidak memunculkan perpecahan antar warga. Dan yang
terakhir yaitu;
3) Belajar bagaimana cara terbaik untuk tetap memelihara dan
menjaga persatuan, dalam kehidupan yang sudah semakin canggih saat ini dengan
media sosial merajai hampir 90% aktifitas kehidupan masyarakat pada umumnya
maka tugas kita dalam menjaga keharmonisan dan kerukunan adalah saling
menghargai dan menghormati kebebasan berbicara dan menyuarakan pendapat sesuai
undang undang yang berlaku, dan jangan menyinggung tentang SARA, maka
seyogiyanya persatuan dan kesatuan yang kita pelihara dan idam-idamkan agar
tetap terjalin dengan utuh dan baik akan senantiasa terealisasi di dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Penulis sering mendapatkan beberapa pertanyaan yang sebenarnya sangat mudah dan
bervariatif tentang “Bagaimana cara terbaik untuk tetap menjaga Komitmen
Persatuan?” berdasarkan jawaban yang juga variatif dari beberapa responden maka
penulis dapat mengklasifikasikan jawabannya seperti di bawah ini;
1) Dengan memperbanyak kegiatan yang memerlukan sikap persatuan
contohnya kerja kelompok;
2) Menghargai perbedaan yang ada di sekitar atau lingkungan;
3) Belajar yang giat untuk bagaimana cara menjaga persatuan;
4) Tidak memilih-milih saat berteman, berteman dengan semua orang
adalah salah satu menjaga komitmen persatuan;
5) Menjaga sopan santun dimasyarakat dan menghargai norma yang
berlaku.
Kenapa harus dijaga? Pertanyaan tersebut seakan dapat mengkahiri dan
menyimpulkan tulisan kita tentang “pentingnya menjaga komitmen persatuan”,
penulis menjawab, persatuan harus senantiasa dijaga bahkan harus dipelihara,
kenapa? karena tanpa adanya persatuan, dunia bagaikan arena pertarungan.
3
Saling memaki, membeda-bedakan, menyalahkan, menzolimi, menista
satu sama yang lain, bahkan membunuh. Hal ini sangat mungkin terjadi
dikarenakan tidak adanya rasa kepercayaan, simpati, empati bahkan sudah
sirnanya rasa perikemanusiaan. Apa kita semua mau hidup di dunia seperti itu?
Jauhkanlah!!! terutama di bumi persada nusantara yang tercinta ini. Oleh karena
itu sebagai generasi muda penerus bangsa mulailah membentuk sikap dan semangat
menjaga persatuan dengan mempererat tali silaturahmi, singkirkan perbedaan
dengan saling memaafkan, saling menghargai dan menghormati kemajemukan yang ada,
budayakan senyum, salam, sapa, sopan dan santun baik dalam kehidupan nyata
maupun dalam kehidupan di alam maya (media sosial). Semoga dengan berperilaku
demikian niscaya bumi persada nusantara yang tercinta ini senantiasa aman dan
tenteram. Salam Kompak.
Manusia adalah makhluk sosial dan arti kata makhluk sosial itu
tidak bisa hidup berdiri sendiri melainkan makhluk sosial adalah makhluk yang
sama sama membutuhkan buktinya sudah jelas kan bahwa kita hidup sehari – hari
pasti membutuhkan orang lain baik untuk mengajak mengobrol dll. Namun secara
psikis kejiwaan manusia itu sendiri, buktinya semua manusia hidup dalam
masyarakat majemuk dan hidup dalam sebuah masyrakat itu tidak semudah hidup di
lingungan yang statis dan monoton, dan dimana di dalam masyakat harus
terbentuklah toleransi dan sikap saling menghargai, menghormati dll, agar suatu
kemajemukan dapat terbentuk atau menciptakan suatu budaya yang rukun aman dan
tentram tanpa adanya kesenjangan sosial maupun kecemburuan sosial antar sesama
warga. Menjaga Komitmen Persatuan sangatlah penting bagi setiap warga negara
oleh karena itu marilah kita menghargai adanya perbedaan dengan orang lain.
Dan bahasa Indonesia
diperkenalkan sebagai bahasa persatuan, dan bahasa Indonesia itu merupakan
adaptasi dari bahasa melayu, namun berkat usaha para ahli tata bahasa dikemas
sedemikian rupa agar bahasa Indonesia mudah difahami dan dimengerti oleh
kalangan masyarakat Indonesia.
Oleh sebab itu kita sebagai
warga Indonesia yang baik, dan yang mau mewujudkan kesejahteraan sosial maka
kita sebagai warga negara Indonesia harus bisa menjaga komitmen persatuan
Indonesia baik dalam bersikap dan berperilaku terhadap sesama makhluk hidup.
Cara Menjaga Komitmen Persatuan
1.
Dengan memperbanyak aktifitas atau kegiatan yang memerlukan sikap
persatuan seperti kerja kelompok atau gotong royong
2.
Menghargai perbedaan yang ada di sekitar lingkungan tidak
membeda bedakan satu dengan yang lainnya
4
3.
Belajar yang giat untuk mengetahui bagaimana caranya untuk
menjaga komitmen persatuan.
4.
Tidak memilih milih saat berteman, berteman dengan semua orang
adalah salah satu bentuk contoh menjaga komitmen persatuan.
5.
Menjaga sopan santun di masyarakat dan mematuhi norma yang ada.
Kenapa kita harus
menjaga komitmen persatuan?? Karena jika tanpa adanya komitmen persatuan dunia
ini bagaikan sebuah arena pertarungan dimana antar sesama manusia saling
membeda bedakan, saling menghina, saling menista, saling memaki maki, saling
menjelek jelekkan, saling mendzholimi, saling menyalahkan, saling bertengkar dan
bahkan saling membunuh.
Hal itu bisa saja terjadi jika
di dunia tidak ada rasa kepercayaan, empati, simpati, bahan juga hilangnya peri
kemanusiaan di dalam dirinya. Oleh karena itu kita sebgai warga negara
Indonesia dan pemuda pemudinya harus bisa meneruskan perjuangan pahlawan
Indonesia dengan memanfaatkan negara yang sudah merdeka ini maka kita harus
mempunyai sikap dan semangat menjaga komitmen persatuan, selalu mempererat tali
silaturrohim, singkirkan rasa perbedaan dengan mempunyai sifat saling memaafkan,
saling menghormati dan menghargai antar sesama manusia yang ada, dan budayakan
senyum, salam, sapa, dan mempunyai sifat sopan santun. Dan semoga artikel ini
dapat bermanfaat bagi Anda dan janagn lupa untuk megetahui artikel artikel
selanjutnya hanya di sini.
2.2 Pengertian Bela Negara
Penjelasan
pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
menyebutkan upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Upaya bela negara selain sebagai
kewajiban dasar manusia juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian
kepada bangsa dan negara.
Upaya
bela negara bisa dilakukan dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai ancaman,
gangguan, hambatan, dan tantangan (AGHT) terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Pengertian sederhana dari ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan
sebagai berikut:
5
a. Ancaman
adalah usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan yang dilakukan
secara konseptual melalui tindak kriminal dan politis. Ancaman militer adalah
ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata terorganisasi yang dinilai
mempunyai
b. kemampuan
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan
segenap bangsa.
c. Gangguan
adalah hal atau usaha yang berasal dari luar bersifat atau bertujuan melemahkan
atau menghalangi secara tidak konseptual.
d. Hambatan
adalah usaha yang berasal dari diri sendiri bersifat atau bertujuan melemahkan
atau menghalangi secara tidak konseptual.
e. Tantangan
adalah hal atau usaha yang bertujuan untuk menggugah kemampuan.
2.3 BELA NEGARA DALAM BIDANG SOSIAL BUDAYA
Pasca
Kebangkitan Nasional
100 tahun kebangkitan nasionalisme bangsa-bangsa di Indonesia ditandai dengan kemunduran sikap dan mentalitas warga Bangsa Indonesia. 63 tahun setelah Kemerdekaan, hampir tidak ada prestasi mencolok yang diraih di hampir segala bidang.
Secara umum situasi sosial budaya Bangsa Indonesia mengalami distorsi sebagai konsekuensi dan kemajuan informasi dan teknologi canggih yang membuka pintu cakrawala komunikasi yang luas dan mendunia, tanpa dibarengi dengan disiplin dan pengetahuan yang memadai, mempengaruhi pandangan hidup masyarakat Bangsa Indonesia. Akibatnya terjadilah kemunduran moralitas yang semakin menjauhkan dari kehidupan yang. berkeadilan sosial; angka pengangguran serta kemiskinan meningkat, pembunuhan secara keji bermunculan.
Berdasarkan fenomena di atas, terjelaskanlah, bahwa sesungguhnya, maksud dan tujuan Kemerdekaan belum dipahami.
Kenyataan
menunjukkan pula, bahwa Kemerdekaan secara politis belum menghantarkan Bangsa
Indonesia kepada Bangsa yang mampu menentukan nasib sendiri, bebas dari
ketergantungan; Kemiskinan belum memerdekakan Bangsa Indonesia dalam arti
ekonomis; Kebodohan belum memerdekakan Bangsa Indonesia secara kultural;
Kemerdekaan secara mendasar belum memampukan Bangsa Indonesia memahami aspirasi
Tanah-Air, Bangsa dan Negara.
6
Apa yang patut dan bisa ditawarkan kepada
Bangsa Indonesia agar tidak mengalami krisis kesadaran bela negara yang
berkepanjangan?
Wawasan Bela Negara (Solidaritas Nasional) Sebuah Bangsa besar seperti Bangsa Indonesia perlu memiliki sebuah
wawasan yang akan menjadi panduan sikap setiap anak bangsa. Wawasan tersebut
adalah yang berkenaan dengan perilaku yang tanggap terhadap permasalahan bangsa
dan negara; yang berkenaan dengan cinta tanah air; yang mengenal ideologi
negaranya; yang memiliki komitmen terhadap apa yang menjadi kewajibannya dalam
segala bidang yang ditekuni, serta yang membela kebenaran dan memperjuangkan
keadilan sosial. Wawasan tersebut sesungguhnya adalah Wawasan Bela Negara yang
tujuannya mengingatkan, bahwa setiap warga dituntut memenuhi janji Proklamasi,
yaitu merebut Kemerdekaan: Jembatan Emas yang akan menghantarkan Bangsa
Indonesia ke pada kehidupan yang lebih baik, yang berkeadilan, berperi
kemanusiaan serta yang membawa keamanan serta kesejahteraan bagi rakyatnya
tanpa kecuali.
Bela Negara dari sisi Sosial-Budaya
(Ketahanan Budaya) Pengertian Bela Negara
secara totalitas mempunyai mempunyai banyak sisi atau multi faset: cinta
tanah-air, nasionalisme tinggi, rela berkorban demi terselenggaranya kehidupan
bersama yang aman, adil dan sejahtera, pembinaan watak Ksatria, dan seterusnya.
Adapun Bela Negara dari sisi Sosial Budaya secara spesifik adalah mencintai
tanah-air dalam sikap yang terbungkus oleh nilai-nilai tekad dan komitmen serta
didasari oleh cara pandang (mindset) yang berorientasi kepada kesejahteraan
rakyat dan keadilan sosial. Komitmen yang merupakan sendi ketahanan budaya
adalah modal dasar bagi kekuatan sebuah Bangsa dan Negara, yang pada gilirannya
akan menjadi landasan kuat bagi terwujudnya ketahanan pangan, ketahanan
berbangsa dan bernegara, ketahanan moral, mentalitas bangsa, dan akhirnya akan
mewujudkan ketahanan nasional.
Strategi Pemenangan Pemilu Masyarakat Indonesia yang sudah mengalami beberapa kali penggantian Pemerintahan, tidak mampu lagi mentoleransi janji palsu, angin sorga yang didengung-dengungkan pada musim kampanye pra Pemilu dan lenyap tanpa bekas pada masa pasca Pemilu. Rakyat ingin perubahan nyata. Mereka tidak peduli siapa yang akan memimpin dalam kurun waktu lima tahun mendatang, kecuali pemimpin yang cinta rakyat dan penyelenggara Negara yang dapat dipercaya.
Strategi Pemenangan Pemilu Masyarakat Indonesia yang sudah mengalami beberapa kali penggantian Pemerintahan, tidak mampu lagi mentoleransi janji palsu, angin sorga yang didengung-dengungkan pada musim kampanye pra Pemilu dan lenyap tanpa bekas pada masa pasca Pemilu. Rakyat ingin perubahan nyata. Mereka tidak peduli siapa yang akan memimpin dalam kurun waktu lima tahun mendatang, kecuali pemimpin yang cinta rakyat dan penyelenggara Negara yang dapat dipercaya.
Ada
tiga hal yang dapat ditawarkan kepada masyarakat:
1. Manusia harus dijadikan modal utama bagi penyelenggaraan Negara, karenanya harus mendapat perlakuan serta perlindungan yang semestinya, yaitu dengan memberikan pendidikan, ketrampilan serta pelatihan yang berkualitas (agar mudah mendapat pekerjaan atau berwiraswasta), layanan kesehatan yang baik, penyediaan perumahan rakyat yang layak serta jaminan masa hari tua.
1. Manusia harus dijadikan modal utama bagi penyelenggaraan Negara, karenanya harus mendapat perlakuan serta perlindungan yang semestinya, yaitu dengan memberikan pendidikan, ketrampilan serta pelatihan yang berkualitas (agar mudah mendapat pekerjaan atau berwiraswasta), layanan kesehatan yang baik, penyediaan perumahan rakyat yang layak serta jaminan masa hari tua.
7
2. Kehidupan
perdesaan yang aman dan sejahtera, dengan membangun kehidupan DESA yang self
propelling melalui usaha pembangunan desa (community development) dan
pembangunan ekonomi sistem terpadu (koperatif) melalui pembentukan Balai Sentra
di setiap Kecamatan
3. Bangsa dan Negara Republik Indonesia didukung oleh komunitas KOTA dan DESA. Kedua wilayah pemukiman harus diselenggarkan sebaik-baiknya dalam suasana berkeadilan sosial. KOTA dan DESA harus merupakan tempat pilihan hidup yang sama kualitasnya. Keduanya beda karena gaya hidup, bukan karena yang satu miskin, yang lain sejahtera; yang satu aman, yang lain tidak. Buku saku POKKAR perlu segera diterbitkan agar dapat dijadikan bekal untuk kampanye.
Target Legislatif dan Presiden
3. Bangsa dan Negara Republik Indonesia didukung oleh komunitas KOTA dan DESA. Kedua wilayah pemukiman harus diselenggarkan sebaik-baiknya dalam suasana berkeadilan sosial. KOTA dan DESA harus merupakan tempat pilihan hidup yang sama kualitasnya. Keduanya beda karena gaya hidup, bukan karena yang satu miskin, yang lain sejahtera; yang satu aman, yang lain tidak. Buku saku POKKAR perlu segera diterbitkan agar dapat dijadikan bekal untuk kampanye.
Target Legislatif dan Presiden
Dari sejumlah
PILKADA yang berlangsung, tampak bahwa masyarakat menghendaki pemimpin yang
dekat dengan mereka. Rakyat menjauhi calon pemimpin yang hanya bela diri
sendiri, dan mereka tahu siapa calon pemimpin yang sejati dan siapa yang palsu.
Oleh karena itu, sangat diharapkan bahwa setiap capres dan caleg menyadari akan
hal itu. Sebaliknya, para pihak yang mempunyai kewenangan dalam pemilihan dan
penempatan para calon caleg, perlu menggunakan hati nuraninya dalam porsi yang
melebihi porsi kesetiakawanan, rikuh, ewuh-pakewuh ataupun rasa sungkan. Dalam
definisi Bela Negara dari sisi Sosial-Budaya, posisi dan sikap para politisi
menjadi pertaruhan setiap partai dan dampaknya akan dirasakan oleh seluruh
Bangsa dan Negara. Betapa tidak, kekeliruan dalam menetapkan caleg dan capres
akan menjadi malapetaka bagi seluruh Bangsa. Memiliki bursa negarawan merupakan
jalan terbaik, karena setiap partai mempunyai waktu untuk mengobservasi setiap
negarawan yang terdaftar dan dapat disampaikan kepada masyarakat secara
terbuka, bahkan dapat meminta feed back pula. Rakyat akan mempunyai harapan ke
depan karena melihat calon2 pemimpin yang layak memimpin. Rakyat akan merasa
aman dan rela diatur oleh penguasa yang bijak, jujur, berpengetahuan luas,
berpendidikan tinggi. Berkoalisi atau tidak merupakan strategi berikutnya.
8
BAB 3
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Bahasa Indonesia diperkenalkan sebagai Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia
adalah adaptasi dari Bahasa Melayu juga, namun oleh para ahli tata bahasa
dikemas sedemikian rupa dengan sederhana dan gampang untuk dipahami oleh semua
masyarakat Indonesia. Oleh sebab itulah sebagai warga negara Indonesia yang
baik, yang mau dan memiliki keinginan mewujudkan Persatuan Indonesia, kita
harus bersikap dan berperilaku yang dapat senantiasa memupuk dan memelihara
semangat persatuan dan kesatuan itu dengan memanfaatkan bahasa indonesia
semaksimal mungkin.
Oleh sebab itu kita sebagai
warga Indonesia yang baik, dan yang mau mewujudkan kesejahteraan sosial maka kita
sebagai warga negara Indonesia harus bisa menjaga komitmen persatuan Indonesia
baik dalam bersikap dan berperilaku terhadap sesama makhluk hidup.
Cara Menjaga Komitmen Persatuan:
1.
Dengan memperbanyak aktifitas atau kegiatan yang memerlukan
sikap persatuan seperti kerja kelompok atau gotong royong.
2.
Menghargai perbedaan yang ada di sekitar lingkungan tidak
membeda bedakan satu dengan yang lainnya.
3.
Belajar yang giat untuk mengetahui bagaimana caranya untuk
menjaga komitmen persatuan.
4.
Tidak memilih milih saat berteman, berteman dengan semua orang
adalah salah satu bentuk contoh menjaga komitmen persatuan.
Menjaga sopan santun
di masyarakat dan mematuhi norma yang ada.
Adapun juga,
dalam pengertian bela negara juga dijelaskan di dalam Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara mennyebutkan upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Bela Negara dari sisi Sosial-Budaya
(Ketahanan Budaya) Pengertian Bela Negara secara totalitas mempunyai
mempunyai banyak sisi atau multi faset: cinta tanah-air, nasionalisme tinggi,
rela berkorban demi terselenggaranya kehidupan bersama yang aman, adil dan
sejahtera, pembinaan watak Ksatria, dan seterusnya.
9
Adapun Bela Negara dari sisi Sosial Budaya
secara spesifik adalah mencintai tanah-air dalam sikap yang terbungkus oleh
nilai-nilai tekad dan komitmen serta didasari oleh cara pandang (mindset) yang berorientasi
kepada kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial. Komitmen yang merupakan sendi
ketahanan budaya adalah modal dasar bagi kekuatan sebuah Bangsa dan Negara,
yang pada gilirannya akan menjadi landasan kuat bagi terwujudnya ketahanan
pangan, ketahanan berbangsa dan bernegara, ketahanan moral, mentalitas bangsa,
dan akhirnya akan mewujudkan ketahanan nasional.
Ada
tiga hal yang dapat ditawarkan kepada masyarakat:
1. Manusia harus dijadikan modal utama bagi penyelenggaraan Negara, karenanya harus mendapat perlakuan serta perlindungan yang semestinya, yaitu dengan memberikan pendidikan, ketrampilan serta pelatihan yang berkualitas (agar mudah mendapat pekerjaan atau berwiraswasta), layanan kesehatan yang baik, penyediaan perumahan rakyat yang layak serta jaminan masa hari tua.
1. Manusia harus dijadikan modal utama bagi penyelenggaraan Negara, karenanya harus mendapat perlakuan serta perlindungan yang semestinya, yaitu dengan memberikan pendidikan, ketrampilan serta pelatihan yang berkualitas (agar mudah mendapat pekerjaan atau berwiraswasta), layanan kesehatan yang baik, penyediaan perumahan rakyat yang layak serta jaminan masa hari tua.
2. Kehidupan perdesaan yang aman dan sejahtera,
dengan membangun kehidupan DESA yang self propelling melalui usaha pembangunan
desa (community development) dan pembangunan ekonomi sistem terpadu (koperatif)
melalui pembentukan Balai Sentra di setiap Kecamatan
3. Bangsa dan Negara Republik Indonesia didukung oleh komunitas KOTA dan DESA. Kedua wilayah pemukiman harus diselenggarkan sebaik-baiknya dalam suasana berkeadilan sosial. KOTA dan DESA harus merupakan tempat pilihan hidup yang sama kualitasnya. Keduanya beda karena gaya hidup, bukan karena yang satu miskin, yang lain sejahtera; yang satu aman, yang lain tidak. Buku saku POKKAR perlu segera diterbitkan agar dapat dijadikan bekal untuk kampanye.
3. Bangsa dan Negara Republik Indonesia didukung oleh komunitas KOTA dan DESA. Kedua wilayah pemukiman harus diselenggarkan sebaik-baiknya dalam suasana berkeadilan sosial. KOTA dan DESA harus merupakan tempat pilihan hidup yang sama kualitasnya. Keduanya beda karena gaya hidup, bukan karena yang satu miskin, yang lain sejahtera; yang satu aman, yang lain tidak. Buku saku POKKAR perlu segera diterbitkan agar dapat dijadikan bekal untuk kampanye.
10
DAFTAR PUSTAKA
-
Anonim.
2019. Cara Menjaga Komitmen Persatuan. Makalah. https://www.drafgorenh.com/bagaimana-cara-menjaga-komitmen-persatuan. (14 Mei 2019).
-
Soeleiman,
Driarbaningsih. 2009. Bela Negara dari
Sisi Sosial Budaya. Makalah. http://restorasi-nkri.blogspot.com/2009/03/bela-negara-dari-sisi-sosial-budaya-3.html?m=1. (2 Maret 2009).
-
Suryana,
Yana, Yudi Suparyanto, Khilya Fa’izia, dan Novia Itariyani. 2014. Ensiklopedia Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan: Persatuan dan Kesatuan Bangsa. Klaten: Cempaka Putih.
Undang-Undang Nomor
3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
11